Minggu, 14 Desember 2008

Anas Bin Malik (Khadim/Pembantu Rasulullah SAW)

Ibunya membawa kepada Rasulullah saat ia masih kecil. Rasulullah menerimanya sebagai Khadimnya. Anas sangat cerdas. Ia hafal hadits-hadits Rasulullah SAW utamay hadits-hadits yang tidak diketahui oleh banyak sahabat.
Anas bin Malik selalu mendampingi Rasulullah, membantu pekerjaannya dan punya peran besar dalam penegakkan syariat karena riwayat yang dibawanya dari Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW mempergaulinya seperti terhadap anaknya sendiri. Anas bin Malik bercerita, "sepuluh tahun lamanya aku berkhidmat kepada Rasulullah SAW, aku tidak pernah melihat belau memukul khadim atau seorang wanita pun. Juga tidak pernah menegur apa yang aku kerjakan dan menanyakan apa yang tidak aku kerjakan. " (HR. Bukhari)
Rasululah SAW bersikap lembut kepadanya. Suatu hari Rasulullah SAW menugasi ia suatu tugas tetapi ia tidak ada. Setelah kembali, Rasulullah SAW bertutur kepadanya, "Jika tidak takut qishas, pasti engkau ku pukul dengan siwakku ini." (HR. Bukhari)
Ibunya Anas meminta kepada Rasulullah SAW agar anaknya itu di do'akan, maka Nai Saw mendoakanyya dengan do'a berikut, "Ya Allah, perbanyaklah hartanya dan banyakkanlah anaknya serta berkahilah ia di dalamnya.
Maka Anas berumur panjang dan mempunyai banyak anak. Semasa Anas bin Malik hidup, banyak anak dan cucunya yang meninggal. Ia juga menjadi seorang yang kaya namun ia zuhud terhadap dunia.
Ia bergegas mengambil air bekas mandi Rasulullah untuk mandinya dan tidak ada satu lembar rambut Rasulullah SAW pun yang jatuh melainkan ia memungutnya bahkan ia berwasiat agar ia dikubur bersama rambut beliau.
Anas bin Malik orang yang do'anya dikabulkan. Satu hari seorang pria datang mengadu kepada Anas tentang kegersangan tanah didaerahnya. Maka Anas berwudhu lalu keluar ke lapangan dan shalat dua rakaat. Tidak lama awan datang berarak dan turunlah hujan padahal pada saat itu musim panas.
Abu Hurairah berkata, "Aku tidak melihat seorangpun yang shalatnya mirip dengan Rasulullah selain dari putra Ibnu Ummi Sulaim."
Saat kematian datang menjemputnya, Anas meminta sorban Rasululah saw diletakkan bersamanya. Ketika meninggal, para ulama berkomentar, "Telah hilang dari kita separuh ilmu." Ana smenjadi hujjah (pegangan) dalam tasyri' (hukum) dan hadits.
Semoga Allah meridhoi Anas bin Malik.

Tidak ada komentar: