Selasa, 16 Desember 2008

'Abdullah bin 'Amr Al Anshariy (Dinaungi Malaikat Pada Perang Uhud)

Abdullah bin AMr Al Ansharit seorang laki-laki shaleh yang masuk islam pada peristiwa Bai'at Al Aqobah. Dia termasuk 12 orang naqib saat itu.
Pada pertempuran Badar, ia ikut perang dan pada perang Uhud ia memerangi musuh dengan penampilan yang terpuji. Dia adalah seorang dari 50 orang yang diserahi tugas oleh Rasulullah SAW untuk menjaga barisan belakang tentara Islam dari atas gunung dibawah komando Abdullah bin Jubair.
tatkala orang-orang musyrik mengalami kekalahan, maka para pemanah tentara Islam memperebutkan harta ghonimah. Abdullah bin Jubair mengingatkannya dengan pesan Rasulullah SAW kepada mereka, "Apapun yang terjadi, kalian tetap ditempat sampai ada perintah dariku.
Para pemanah itu turun meninggalkan tempat. Hanya sedikit yang bertahan bersama Abdullah bin Jubair. Dan Abdullah bin Amr Al anshariy termasuk yang bertahan. namun tentara musyrik membunuh Abdullah bin Amr dan mencacah badannya serta menyayat-nyayat mukanya.
Jabir bin Abdullah yang terkenal sebagai salah seorang perawi hadits, putranya mencoba membuka muka ayahnya yangtelah terkapar, tetapi Rasulullah mencegahnya. Putrinya yang bernama fathimah menjerit, "Wahai ayahku."
Mendengar jeritan itu, maka Rasulullah SAW menoleh kepadanya sambil berujar, "janganlah engkau tangisi dia. Malaikat terus-menerus menaunginya dengan sayapnya."
karena tidak tahan, Jabir pun menangisinya. Ia berkata, "Wahai Rasulullah, ayahku telah syahid, namun ia mempunyai utang dan meninggalkan banyak keluarga."
Nabi mencoba menghiburnya, "Maukah engkau aku beri kabar gembira tentang apa yang dijumpai oleh ayahmu disisi Allah?"
"Tentu", jawab Jabir.
Nabi menukas, "Sesungguhnya Allah telah menjadikan ayahmu hidup dan bicara denngan_Nya langsung, padahal tidak ada seorangpun yang di ajak bicara langsung oleh Allah, melainkan dari balik Tabir."
"Allah berfirman kepadanya, "Hai hamba-Ku apa yang engkau inginkan ?"
"Ayahmu menjawab, "Aku ingin perang lagi dan terbunuh." Allah menyatakan bahwa hal itu tidak mungkin.
"Kalau begitu berilah kabar kepada orang-orang yang masih hidup", kata ayahmu.
Maka Allah 'Azza wa Jalla menurunkan ayat: "Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati, bahkan mereka hidup disisi Rabbnya dengan mendapat rizki. Mereka dalam keadaan gembira disebsbkan karunia Allah yang di anugerahkan_Nya kepada meraka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal dibelakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran bagi mereka dan tidak pula mereka bersedih hati." (QS. Ali Imran : 169-170).
Maka Abdullah bin Amr Al anshariy menjadi seorang mukmin yang disebutkan firman Allah: "Dikatakan kepadanya, "Masuklah ke syurga. "Ia berkata, Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui. Apa yang menyebabkan Rabbku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan." (QS. Yaasiin :26-27)
Semoga Allah meridhoi "Abdullah bin Amr al Anshariy.

Tidak ada komentar: