Kamis, 27 November 2008

Abdullah bin Khudzafah (Muslim Yg Teguh)

Ia menjadi salah seorang tawanan tentara Romawi, sebagai seorang ahli kuda yang gesit. Kaisar Romawi kagum kepadanya sehingga ia menawarinya untuk bergabung kepada pasukannya dengan diberi imbalan yang besar.
Tetapi Abdullah bin Khudzafah menolaknya sambil mengatakan, "Demi Allah seandainya engkau berikan kepadaku seluruh kerajaanmu, aku tidak akan melepaskan agama Muhammad yang telah aku anut ini dan aku tidak akan pernah berkhianat kepada khalifahku."
Kaisar berkata, "kalau begitu, siksalah ia dengan siksaan seberat-beratnya."
Ia menjawab, "kalian hanya mampu menyiksa tubuhku yang fana, sedangkan jiwa hanya ada ditangan Allah Ta'ala."
Maka Abdullah bin Khudzafah disalib lalu dilempari panah sesuai dengan perintah kaisar. Setiap lemparan panah disambutnya dengan teriakan Laa Ilaaha iIlalLah hingga panah-panah itu tidak mengenainya.
Menyaksikan kejadian itu, sang kaisar menyuruh orrang-orangnya untuk menyiapakan satu kuali berisi air mendidih dan memerintahkan Abdullah bin Khudzafah untuk masuk kedalamnya.
Ketika Ibnu Khudzafah memasukinya, ia menangis. Maka kaisar menyangka dia ketakutan.
"Mengapa engkau menangis?", tanya sang kaisar.
Abdullah bin Khudzafah menukas, "karena jiwaku hanya satu. Aku berharap aku memiliki seratus jiwa yang disiksa di jalan Allah."
Maka kaisar berkata, "kalau begitu tahanlah dia."
Abdullah bin Khudzafah dimasukkan ke dalam sel. Lalu dikirimlah kepadanya seorang wanita muda yang cantik jelita dan genit dengan penampilannya yang merangsang untuk menggodanya dengan berbagai macam cara.
Abdullah bin Khudzafah membaca sekuntum ayat berikut. "Dan wanita (Zulaikha) yang yusuf tinggal dirumahnya menggoda yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia ingin menutup pintu-pintu, seraya berkata, "Marilah kesini." Yusuf berkata, "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukannku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang zalim tiada yang beruntung." (QS. Yusuf : 23)
Tentara kaisar memasukkan daging babi dan minuman keras ke dalam sel Abdullah bin Khudzafah. Maka selama tiga hari terus-menerus membaca Laa Ilaaha Illallah, dan dia tidak mendekati daging babi dan minuman yang memabukkan itu.
Kemudian Raja Hiraklius memanggilnya dan menyuruhnya untuk mencium kepalanya, barulah ia akan dilepaskan. maka Abdullah bin Khudzafah menukas, "Kawan-kawanku juga harus dilepaskan. Maka ia mencium kepala Hiraklius setelah Hiraklius menyetujui permintaannya itu.
Ketika ia kembali ke Madinah dan ia menceritakan peristiwa yang di alaminya kepada umar bin Khattab ra, maka Umar dan para sahabat Rasulullah SAW yang lain mencium kepalanya."
Semoga Allah meridhoi Abdullah bin Khudzafah.
--Profil 70 sahabat Nabi (Abdul Muizz Khattab)

Tidak ada komentar: